Puasa Ramadhan 1434H atau 2013 M menunggu detik-detik terakhir untuk dimulai. Sore ini, 8 Juli 2013, Pemerintah, dalam hal ini Departemen Agama akan melaksanakan sidang isbath yang dahului oleh Rukyatul Hilal dari berbagai pihak.
Sambil meunggu detik-detik penentuan awal Puasa Ramadhan 2013, kita bisa melakukan simulasi rukyatul hilal atau melihat bulan baru menggunakan software Stellarium dan Accurate Time. Pentunjuk detail penggunaan software ini sudah pernah kita bahas 1 tahun yang lalu, silahkan baca di sini.
Hasil dari simulasi Stellarium untuk melihat bulan baru pada 8 Juli 2013 jam 17:54 (waktu Magrib) didapat data :
Dari keterangan mengenai posisi bulan pada hari Senin, 7 Juli 2013, jam 17:54, ketinggian bulan (Altitude, Apparent) pada -0 derajat 05 menit 16 detik. Ini artinya bulan belum bisa dilihat dengan kasat mata (umumnya bulan baru terlihat jika ketinggiannya minimal 2 derajat).
Sedangkan hasil simulasi software Accurate Time, didapat data :
Perhatikan pada data yang diberi kotak merah :
G. Moon Altitude : +0 derajat, 39 menit, 17 detik –> kurang dari 2 derajat
* The Crescent Visibility is : Not Visible Even With Optical Aid –> bulan baru tidak dapat dilihat walaupun dengan bantuan alat teropong.
Berdasarkan peta Crescent Visibility World Map, bahwa wilayah Indonesia pada sore hari (Magrib) 8 Juli 2013 berada pada daerah yang tidak memungkinkan melihat bulan baru.
Sehingga berdasarkan simulasi kedua software di atas maka, puasa Ramadhan 1434 H belum dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Juli 2013 dan baru dimulai hari Rabu, 10 Juli 2013.
Catatan : Penggunaan software ini bersifat simulasi, sehingga kemungkinan berbeda dengan metode ru’yah – melihat hilal, yang sesungguhnya. Jadi masih perlu dilakukan pengamatan secara langsung untuk menentukan awal mulai puasa. Kita tunggu pengumuman pemerintah sore ini, 8 Juli 2013.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1434 H